Pengalaman scalling di dokter gigi Banjarmasin

 


Kalau ditanya bagaimana cara membuat gigi selalu bersih jawaban kebanyakan pasti dengan menyikat gigi secara teratur 2 kali sehari, sehabis sarapan dan sebelum tidur. Begitulah anjuran yang sering kita dengar di  iklan sebuah produk pasta gigi. Tapi nyatanya, menyikat gigi saja tidak cukup, apalagi kalau menyikat giginya asal-asalan yang penting sikat gigi dan mulut terasa segar. Padahal disarankan menyikat gigi selama 1 menit masing masing untuk rahang atas dan bawah. Normalnya ya, kurang atau lebihnya tergantung keadaaan gigi masing masing. Kalau menyikat gigi sekenanya, sisa makanan yang tidak tersikat akan tertinggal dan mengeras menjadi karang gigi atau kalkulus. Karang gigi adalah plak yang mengeras dan sulit dibersihkan dengan sikat gigi. Satu satunya cara menghilangkannya adalah dengan proses scalling yang dilakukan oleh dokter gigi. Scalling adalah proses menghilangkan karang gigi dan plak dengan alat scalling manual atau elektrik. Untuk scaller elektrik, di bagian ujungya terdapat lubang kecil yang bisa mengeluarkan air saat proses scalling berlangsung untuk mengurangi panas selama proses pemakaian.

Proses scalling ini bisa menjadi hal paling menakurkan untuk dilakukan bagi sebagian orang, termasuk saya. Jujur saja, saya baru tau bahwa ada prosedur yang namanya scalling di usia awal 20an. Dan saya juga baru menyadari bahwa di gigi bawah bagian belakang saya ternyata banyak plak mengeras yang menutupi sebagian gigi bawah saya. Dan itu juga baru saya sadari setelah bercermin menggunakan kaca kecil untuk melihat gigi bagian belakang. Pantesan saya gak ngeh, orang selama ini ngaca cuma lihat gigi depan. Setelah mengumpulkan banyak informasi tentang scalling dan menonton video youtube dokter gigi Tri Putra yang sering mendokumentasikan proses pembersihan karang gigi pada pasien-pasiennya, saya akhirnya memutuskan untuk ke dokter gigi. Masalahnya, di tengah kondisi pandemi, puskesmas dan RSGM di kota saya tidak menerima pelayanan scalling, akhirnya saya memutuskan untuk melakukannya di praktik dokter gigi mandiri.  Urusan menemukan praktik dokter gigi mandiri yang sesuai dengan budget saya bukan hal yang mudah. Saya harus “bergerilya” di instagram dan menanyakan satu satu berapa tarif pembersihan karang gigi, ditambah saya maunya dokter perempuan, tambah spesifik ya tambah susah nyarinya. Untungnya, setelah perjuangan tanpa henti, saya menemukan praktik dokter gigi perempuan yang budgetnya masuk di kantong saya, yaitu ODC Dental yang berlokasi di jalan veteran Banjarmasin. Tempat praktiknya berupa sebuah ruko kecil, lobbynya juga tidak seluas dan semewah tempat praktik dental ternama, tapi bagi saya tidak masalah yang penting dokter gigi beneran (bukan tukang gigi) dan alat-alatnya terjamin dan bersih.

Pertama kali menginjakkan kaki di ruang praktiknya, rasa gugup dan takut saya perlahan sirna, karena dokternya ramah. Selain itu asisten doktenya juga telaten dan cekatan. Sebelum scalling, dokternya mengatakan kalau proses pembersihan di bagian belakang gigi biasanya tidak terlalu sakit, yang sakit dan ngilu itu proses pembersihan di bagian depan gigi. “Tahan ya”, kata bu dokter. Waduh saya yang tadinya sudah tenang jadi gugup lagi.

Akhirnya proses scalling pun dimulai, dokternya langsung membersihkan gigi bagian belakang saya yang memang tempat plak paling banyak. Tidak ngilu sama sekali, malah rasanya lega akhirnya plak plak laknat itu pergi juga dari gigi saya. Setelah 10 menitan, saya disuruh berkumur. Dari air kumuran itu saya melihat darah dan sisa sisa plak di mulut, rasanya? wow banget. Pembersihan dimulai dari rahang bawah lalu lanjut ke rahang atas, semuanya memakan waktu 30 sampai 40 menitan tergantung banyak sedikirnya karang gigi. Untuk rahang bawah, saya tidak terlalu merasakan sakit. Namun berbeda ketika ujung scaller yang runcing itu menjelajah gigi depan atas saya, mengobok obok masuk ke bawah garis gusi rasanya sangat horor ditambah lagi dengan bunyi alat scaller yang berdecit decit,10 menit terasa sangat lama.

Setelah scalling, dokter mengoles gigi saya dengan adonan berbentuk pasta berwarna hijau. Rasanya seperti odol beraroma mint dan bertekstur seperti pasir halus. Setelah itu saya disuruh berkumur lagi. Proses pembersihan karang gigi pun berakhir.

Bagaimana rasanya sesudah scalling? Awalnya aneh, karena celah celah gigi yang tadinya terisi karang gigi jadi berasa bolong setelah karangnya diangkat. Padahal memang normalnya seperti itu. Selain itu gigi saya jadi lebih bersih, lebih cerah, dan pastinya terasa ringan dan bebas bau mulut.

Biaya scalling yang dikenakan juga cukup murah, yaitu 300 ribu untuk rahang atas dan bawah. Biaya ini bisa beragam ya di tiap dokter gigi, biasanya sih ya kisaran 200-500 ribu. Kalau mau lebih murah bisa ke puskesmas atau Rumah Sakir Gigi dan Mulut.  Sesudah scalling, hindari makanan dan minuman yang bersuhu panas dan dingin, sikat gigi dengan perlahan, dan kalau bisa pakai pasta gigi khusus gigi sensitif.

Setelah pembersihan karang gigi, saya benar benar menjaga gigi biar tidak ada plak plak yang menumpuk. Selain sikat gigi yang telaten biar semua bagian gigi tersikat bersih, saya juga selalu pakai benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela gigi. Sikat gigi kurang mampu membersihkan kotoran di sela gigi, makanya kenapa banyak lubang terbentuk di sela sela gigi. Benang gigi ini murah kok, saya biasa pakai merek oral B cuma 30 ribuan untuk pemakaian kurang lebih 3 bulanan. Selain itu saya kadang pakai interdental brush, sebuah alat yang didesain untuk membersihkan sela gigi terutama untuk yang pakai behel. Tapi alat ini saya gunakan untuk membersihkan area pangkal gigi yang tidak terlalu terjangkau dengan sikat gigi biasa. Dengan cara ini, sudah hampir 6 bulan sejak scalling, belum ada karang gigi yang terbentuk, terutama di gigi bawah bagian belakang.

Untuk kalian yang punya karang gigi, yuk cepet cepet bersihkan ke dokter gigi. Jangan ditunda tunda karena karang gigi yang tidak dibersihkan akan menyebabkan banyak masalah gigi dan gusi, seperti gusi berdarah, gusi bengkak, bau mulut, bahkan gigi tanggal. Membiarkan karang gigi menumpuk akan menekan gusi sehingga gusi semakin turun dan akar gigi terekspos, jadilah gigi sensitif.

Adakah cara alami untuk membuang karang gigi? Banyak tips tips menghilangkan karang gigi secara alami di internet, saya pribadi belum pernah mencoba dan tidak merekomendasikan. Kalaupun benar benar bisa menghilangkan, apakah efektif? Apakah bisa bersih sampai tuntas hingga ke area dibawah garis gusi? Apakah yakin bahan yang digunakan tidak akan mengiritasi gigi dan gusi? Lebih baik tidak usah coba coba sendiri di rumah, serahkan saja ke ahlinya. Dengan datang ke dokter gigi mereka juga akan mengecek kondisi kesehatan gigi dan mulut kita, mengecek apakah ada lubang gigi, hingga apakah gigi kita perlu perawatan lanjutan sesudah scalling, hal yang tidak bisa kita lakukan kalau melakukannya sendiri di rumah.

Banyak yang takut scalling karena sakit, ngilu, bahkan membuat gusi berdarah. Saya pun dulu memiliki ketakutan seperti itu, tapi kalau terus ditunda hanya karena takut sakit, karang gigi akan semakin tebal dan bisa menyebabkan peradangan parah di gusi. Kalau kamu tahan dibor giginya saat ditambal, pasti bisa kok melewati proses scalling dengan lancar, karena tidak semenyeramkan itu. Darah yang keluar pada gigi saat scalling juga akan berhenti saat proses pembersihan selesai. Jadi tunggu apa lagi? Yuk scalling biar gigi kita bersih terbebas dari karang.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

About Me

 An introverted overthinker who like to speak her mind through Blog, Instagram, and Twitter