Lucinta luna dan wajah kaum transgender di televisi
Belakangan ini lagi heboh banget tentang artis dangdut
pendatang baru yang isunya seorang transgender. Walaupun bukan isu lagi sih
karena udah beredar luas foto dan video jadul dia sebelum operasi dengan suara yang masih berat. Yang jadi
kontroversi adalah, si artis baru ini semacam gak mau ngaku kalo dia dulunya
cowok dan inilah yang jadi bulan bulanan akun gossip dan netizen dunia maya.
Walaupun sebenarnya bisa dimaklumi sih kalo dia mau jadi seseorang dengan
identitas yang baru dan menutup rapat rapat kehidupan dia yang dulu. Tapi kalo
terus menghindar dan denial tentang
masa lalu pastinya akan jadi bahan bullyan orang orang. Apalagi isu transgender
ini masih termasuk tabu di mata orang
Indonesia.
Kalo ngomongin artis transgender. Jauh sebelum topik ini
rame dibahas, Indonesia udah punya artis transgender di tahun 80-90an, siapa
lagi kalo bukan seorang bunda Dorce Gamalama. Jadi sebenarnya agak bikin saya
heran sih kalo orang Indo heboh soal Lucinta luna yang ganti kelamin, wong jauh
sebelum generasi milenial kayak kita kita ini lahir, udah ada artis wanita trans yang karirnya cukup disegani di dunia hiburan Indonesia.
Bisa dimaklumi sih kalo isu transgender ini emang berpotensi
banget bikin heboh. Apalagi di negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran
kayak Indonesia, udah pasti banyak yang pro kontra. Jangankan di Indonesia, di
Amrik sendiri yang sering disebut sebut sebagai negara bebas, banyak juga yang
masih kontra sama kaum trans. Kalo sering maen ke forum forum orang sono, pasti
akan nemu orang orang yang gak setuju sama keberadaan kaum transgender dan
sering nge bash mereka. Orang orang
kayak gini biasanya dijuluki transphobic ato
orang orang yang fobia dan punya ketidak sukaan yang amat kuat sama kaum trans.
Kalo ngeliat gimana kaum trans ini diperlakukan di
masyarakat sih sebenarnya kasian juga. Banyak yang dibully, dipinggirkan, gak
dianggap manusia, dan kadang diperlakukan gak manusiawi. Saya tau kalo
transgender itu dilarang dalam agama dan saya juga gak support perilaku seperti
ini. Tapi agama kan juga mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan
menghormati sesama manusia? Saya miris kalo ngeliat komen komen para warganet
soal kaum transgender ini, mulai dari meledek sampai terang terangan menghina
dan melecehkan. Mungkin susah bagi mereka untuk memahami kenapa ada orang yang
mau sakit sakitan menjalani operasi ganti kelamin dan berganti identitas dari
pria ke wanita dan sebaliknya. Saya sendiri sebenarnya juga gak terlalu paham,
justru karena gak paham itulah lebih
baik diam dan tahan diri untuk berkomentar menyakitkan, karena kita gak pernah
tau struggle dan kesusahan yang
mereka alami seperti apa.
Di satu sisi, bagaimana masyarakat melihat kaum trans ini
juga salah satunya dibentuk dari televisi. Televisi sering memakai kaum waria sebagai objek
lucu lucuan, sasaran olok olok. It belongs to acara komedi dan acara alay daripada acara acara
yang lebih serius. Acara acara itu turut membentuk persepsi masyarakat tentang
kaum waria dan trans, mereka dipandang sebagai bahan tertawaan dan objek
cemoohan daripada dilihat sebagai manusia yang memiliki kemampuan dan
kecerdasan.
Di sisi lain, kaum waria atau trans sendiri juga sebaiknya
menjaga perilaku di masyarakat agar bisa lebih di hormati. Saya tidak
memungkiri kalo di sekitar saya banyak menemukan waria waria yang berperilaku
genit,berpakaian seronok, dan mengumbar
kata kata yang tidak pantas sehingga masyarakat jadi memandang sinis. Jarang
sekali saya liat kaum waria yang berpenampilan biasa biasa aja dan bertingkah
laku sewajarnya. Seandainya mereka memperbaiki sikap dan berperilaku lebih
elegan, saya yakin mereka bisa mendapat respek dari masyarakat.
Misalnya seperti Solena Chaniago, transgender yang pernah
diwawancara di Hitam Putih Trans 7 dan dari situ juga saya mulai tau tentang
dia. Dari menonton tayangan wawancara itu saya bisa melihat kalau dia smart dan berkelas, jauh dari
penggambaran kaum trans dan waria di TV Indonesia yang kebanyakan dianggap
tidak serius dan jadi objek haha hihi. Seandainya artis artis wanita trans dan artis berperan “melambai” di TV itu bisa berperilaku cerdas dan elegan
seperti Solena, saya yakin bisa mengubah “wajah” kaum trans dan waria di televisi
menjadi lebih terhormat.
Pada akhirnya, sebagai manusia, walaupun tidak setuju dengan
transgender, bukan berarti kita tidak perlu menghargai mereka sebagai manusia. Mungkin
kita menganggap mereka penuh dosa, tapi mencaci dan menghina mereka juga
perbuatan tercela dan hina kan? Begitu juga kepada kaum trans dan waria,
mengubah persepsi masyarakat tentang image kalian memang sulit. Tidak perlu
memaksa untuk diterima karena ada norma norma sosial dan agama yang masih dipegang teguh oleh masyarakat.
Hehehehehehehehe. Saya pernah suatu saat berkunjung ke salah satu akun instagram salah satu dari dua merek ayng sedang berseteru. Wah, mantap sekali komen2 yang muncul.
Saya sih mikir, kok bisa ya mereka...................eung. Astaghfirullah, maksudnya jaman sekarang haruss pintar memilah sesuatu yang mendatangkan ilmu, bukan gosip. Yah meski gabisa lepas sepenuhnya.
Ini meluap-luap ke publik kan juga berarti ada ranah publik yang ketika disodori, mereka bersorak.