Akun englishbusters Indonesia dan kebangkitan para grammar nazi



akun english busters

Akhir akhir ini ada akun yang lagi hype di Instagram, yaitu English Buster. Sebuah akun yang mengkhususkan diri menciduk para pengguna sosial media baik selebritis, influencer, maupun rakyat jelata saat mereka melakukan kesalahan dalam menulis caption instagram dalam bahasa Inggris. Sebagai penyuka bahasa Inggris, saya menikmati akun ini. Sebuah niche yang segar ditengah tengah akun akun yang berhaluan komedi, food, gosip, dan topik topik lain. Selain sebagai ajang belajar bahasa Inggris, terutama grammar, dengan cuma cuma. Juga sebagai ajang unjuk gigi para Grammarian. Sebutan untuk orang orang yang bisa dibilang master dalam grammar. Akun English Buster merupakan tempat "bersarang" mereka yang senang mengkoreksi kesalahan berbahasa Inggris orang lain. Karena kalo di tempat lain, pasti sudah dijuluki Grammar Nazi.

Ngomong ngomong apaan sih Grammar Nazi? Julukan itu diberikan buat orang orang yang mengkoreksi kesalahan berbahasa orang lain. Bedanya, para Grammar Nazi ini senang mengkoreksi dimanapun dan kapanpun, baik di sosial media, forum, maupun ruang chat pribadi. Mereka juga cenderung melakukan itu karena merasa superior dan menganggap orang lain bodoh, semacam "Ni loh gue", bukan karena murni untuk mengkoreksi.

Meskipun begitu,  tidak serta merta kita harus melabeli setiap orang yang mengkoreksi kesalahan berbahasa inggris dengan grammar nazi. Justru saat kita dikoreksi harusnya berterima kasih karena tidak banyak orang yang mau repot repot membenarkan grammar orang lain. Karena ya itu,  takut dibilang grammar nazi.


Kehadiran akun Englishbusters memang menuai pro kontra di kalangan netizen. Beberapa orang berpendapat kalau akun seperti ini justru membuat semakin takut berekspresi dalam bahasa Inggris. Sebagian lagi menuding kalau akun ini sok dan superior, seolah olah bahasa Inggrisnya paling bagus tapi sok sokan mengkoreksi orang lain. Dalam pandangan saya, tidak ada yang salah dengan gaya mengkoreksi bahasa Inggris Englishbusters yang memang berpadu dengan humor. Sepengamatan saya, mereka hanya fokus ke kesalahan bahasa Inggris, bukan "menyerang" personal atau keburukan pribadi. Namun saya paham untuk sebagian orang Englishbusters itu seperti mempermalukan dan membuka aib karena foto dan nama akunnya dipajang dengan jelas. Saran saya, mungkin lain kali tidak usah ngetag nama akun dan memajang foto si terciduk, biar netien juga lebih objektif dalam berkomentar.

Pendek kata, saya sih seneng seneng aja dengan kehadiran akun ini. Anggap aja ini kelas gratis belajar grammar bahasa Inggris. Masih banyak orang yang melakukan kekeliruan dalam bahasa Inggris namun tidak sadar, karena mereka tidak tahu bahwa itu salah. Kesalahan dalam berbahasa itu harus dikoreksi agar tidak jadi kebiasaan. Apalagi kita tau kan kualitas pendidikan bahasa Inggris di negara kita itu gimana? Gurunya sendiri aja masih sering salah salah. Akun akun seperti ini harus lebih banyak "tumbuh" di Indonesia. Biar kita tidak lagi meremehkan grammar,  terutama dalam tulisan. Karena mau tidak mau, suka tidak suka,  orang orang sebenarnya menilai pengetahuan bahasa inggris kita dari penggunaan grammar. So mulai sekarang jangan males malesan lagi ya belajar grammar.


Next Post Previous Post
1 Comments
  • Nurul bukanbocahbiasa
    Nurul bukanbocahbiasa Friday, August 9, 2019 at 2:36:00 PM GMT+7

    Aku juga follow dan berusaha memahami konten akun IG ini.

    Soalnya sekalian buat materi ngajarin anakku yg udah SMP hihihii

Add Comment
comment url

About Me

 An introverted overthinker who like to speak her mind through Blog, Instagram, and Twitter