Wanita suka dandan, memangnya kenapa?
Beberapa hari lalu di grup Whatsapp yang saya ikuti ada
sebuah topik pembicaraan hangat yang mengusik kami para anggota grup yang mayoritas wanita.
Seorang member grup mengirim tangkapan layar dari isi twit seorang pria
pengguna twitter. Ia kurang lebih menyatakan bahwa wanita yang terlalu senang
makeup itu otaknya kosong. Tidak ada yang bisa dibanggakan makanya mereka
mengandalkan riasan. Sementara wanita yang jarang mengenakan makeup atau hanya
mengenakan riasan tipis menurutnya lebih pintar, karena biaya untuk membeli
peralatan kosmetik tersalurkan ke buku atau seminar. Hmmm… Sungguh pemikiran
yang menggelikan.
Saya sendiri tidak memakai riasan ‘berat’ dalam aktivitas
sehari hari. Hanya sunscreen, bedak,
dan lipstik tipis. Alasan yang pertama karena saya malas dandan. Yang kedua
karena saya memiliki wajah sensitif dan berjerawat, makanya saya menghindari
menggunakan banyak produk makeup karena kulit saya termasuk rewel. Walaupun
saya termasuk tim tidak suka berdandan, saya tidak ada masalah sama sekali dengan
wanita yang senang menggunakan riasan. Malah saya kagum dengan kemampuan mereka
‘menggambar’ wajah sedangkan saya memakai pensil alis pun masih sangat payah.
Dulu saya termasuk orang yang sinis melihat wanita yang
senang memakai makeup. Di mata saya mereka orang orang yang high-maintenance dan tidak percaya diri.
Tidak jarang saya merasa lebih baik karena lebih berani terlihat apa adanya dibanding
mereka yang merias wajah untuk menutupi kekurangan. Namun semakin dewasa, saya
menyadari bahwa mungkin bukan mereka, tapi saya yang insecure. Bisa jadi saya merasa iri dengan penampilan wanita wanita
tersebut. Mereka terlihat indah dengan riasan dan busana yang sepadan. They know how to present themselves. Saya
mengelabui perasaan iri dengan mengatakan kepada diri sendiri kalimat kalimat
yang membuat saya merasa lebih baik.”Pasti gak pede makanya pake makeup”, “dasar
fake”, dan segala kenyinyiran lain.
Hingga saat ini, masih banyak sekali yang memiliki pemikiran
seperti saya dulu, baik pria maupun wanita. Memandang remeh wanita yang
mengenakan makeup. Menganggap mereka adalah wanita yang superficial dan mendewakan
penampilan. Saya tidak memungkiri bahwa ada wanita yang memiliki citra diri
yang kurang sehat sehingga mereka tidak bisa percaya diri tanpa makeup. Namun
menjustifikasi bahwa setiap wanita yang senang berdandan adalah seorang yang
rendah diri tentu sebuah generalisasi yang menggelikan. Banyak wanita yang
mengenakan makeup karena mereka suka, sesederhana itu. Di sini saya tidak
sedang membicarakan tentang memakai makeup karena tuntutan pekerjaan, namun untuk
situasi sehari hari.
Berdandan adalah salah satu cara mengekspresikan diri, sama
halnya seperti selera berpakaian. Rasanya terlalu picik kalau menilai perempuan
yang senang berdandan itu tidak cerdas. Saya tidak mempermasalahkan pria yang
tidak terlalu senang dengan wanita yang senang dandan. Itu prefensi mereka. Setiap
orang punya selera masing masing tentang kriteria seperti apa yang diinginkan dalam
pasangan. Namun memandang remeh dan menjelek-jelekkan mereka yang tidak sesuai
dengan selera kita tentu juga tidak elok.
Bisa jadi pria yang memandang rendah wanita seperti ini
mungkin belum pernah bergaul dengan wanita yang senang berdandan namun juga
cerdas, percaya diri, dan berkebalikan dari stigma negatif yang selama ini
lekat dengan wanita yang senang merias diri.
Yang membuat saya lebih merasa miris adalah, sebagian wanita
juga memiliki pandangan merendahkan terhadap sesama kaumnya yang senang mengenakan
makeup. Menganggap diri mereka lebih baik karena tergolong ‘low-maintenance.’ Bukan hanya makeup,
dalam ranah skincare pun ada sebagian wanita yang merasa cukup
dengan pembersih muka dan krim wajah memandang sinis wanita lain yang
menggunakan rangkaian skincare yang lebih panjang. Menuding mereka ribet. Yang
lebih menggelikan kalau ada yang mengatakan tidak perlu pakai skincare
macam-macam, cukup air wudhu kulit sudah bagus. Jika itu benar maka jerawat
yang sudah bertahun tahun menghiasi wajah saya ini sudah terusir dengan cantik.
Lagipula bagaimana kotoran bisa terangkat kalau hanya dengan air?
Sudah seharusnya kita tidak memandang sempit dengan wanita
yang senang berdandan. Jika mereka menggunakan riasan untuk menambah
kepercayaan diri, bukan berarti mereka
insecure. Setiap orang punya caranya sendiri untuk menunjang kepercayaan
diri. Tidak semua wanita yang menggunakan riasan untuk menarik laki-laki.
Lagipula kenapa sih kalian kaum lelaki suka kepedean? Menganggap bahwa apapun yang wanita lakukan hanya untuk menjadi menarik di mata kalian?
memang gak apa2 ya, tapi kalau aku bisa dandan karena aku pernah kursus tp sehari2 sih malas, cukup bedak dan lipstik, kecuali kalau ke undangan baru deh dandan lengkap